KATA PENGANTAR
Segala
Puji bagi Allah yang maha pengasih dan maha penyayang yang tidak
pilih
kasih dan tidak pilih sayang, pencurahan segala nikmat dan taufiq serta
inayah-Nya
penyusun dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Shalawat dan
salam
semoga selalu tercurah kepada terkasih Nabi Agung Muhammad SAW
pembawa
rahmat bagi umat, shalawat salam juga semoga terlimpah pada para
Dalam
penyusunan makalah ini disamping atas usaha kemampuan dan
kemauan
penyusun juga atas prakarsa dari berbagai pihak baik langsung maupun
tidak
langsung yang begitu besar pengorbananya demi terselesainya makalah. Maka
penyusun
sampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang tidak
dapat penyusun sebutkan satu persatu yang telah membantu terselesaikannya
makalah ini.
Dengan
segala kerendahan hati dan ucapan syukur, semoga Allah SWT memberikan limpahan
rahmat kepada semua pihak yang telah banyak membantu penyusun dengan limpahan
kebaikan. Amin.
Pada
akhirnya, penyusun sadari betapa banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah
ini, akan tetapi dengan harapan yang sangat besar semoga karya
sederhana
ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca, khususnya
penyusun.
Penyusun,
Lia Awaliyah Yulvia
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL………………………………………………………………..…1
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………2
DAFTAR ISI………………………………………………………………………..…3
BAB I
PENDAHULUAN…………………………………………………………..…4
A. Latar Belakang Masalah……………………………………………………………4
B. Rumusan Masalah………………………………………………………………......5
C. Tujuan…………………………………………………………………………….…5
BAB
II PEMBAHASAN………………………………………………………….....6
Kajian Tentang Dakwah Islam……………………………………………………..…..6
Pengertian
Dakwah……………………………………………………………………..6
a. Arti
Dakwah Menurut Bahasa (Etimologi)………………………………………......6
b. Arti Dakwah Menurut
Istilah (Terminologi)………………………………………...6
unsur-unsur
dakwah……………………………………………………………….…....7
BAB III METODE DAKWAH DI KALANGAN REMAJA MASA KINI………..8
a.Tujuan………………………………………………………………………………...8
b.Metode……………………………………………………………………………......8
BAB IV PENUTUP…………………………………………………………….…….10
Kesimpulan……………………………………………………………………….…...10
DAFTAR
PUSTAKA………………………………………………………….……..11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Dakwah
merupakan bagian yang sangat penting di dalam Islam, karena berkembang tidaknya
ajaran agama Islam dalam kehidupan masyarakat merupakan aktifitas dari berhasil
tidaknya dakwah yang dilaksanakan, sebagai ajaran yang menuntut penyampaian dan
penyebaran. Setiap muslim senantiasa berada dalam kisaran fungsi dan misi
risalah melalui media dakwah, baik ke dalam maupun ke luar lingkungan umat Islam,
dengan memperhatikan akidah, akhlak, dan ketentuan lainya yang intinya sesuai
dengan konsep Islam ( Saefudin, 1996 : 1 ).
Dakwah
menurut istilah mengandung beberapa arti yang beragam.
Banyak
para ahli ilmu dakwah memberikan definisi menurut versi sudut
pandang
yang berbeda. Meskipun demikian akan lebih terasa kalau
semuanya
itu saling melengkapi. Untuk lebih jelasnya di bawah ini akan
diuraikan
beberapa devinisi dakwah :
Amrullah
Ahmad berpendapat sebagai berikut :
“Dakwah
Islam merupakan aktualisasi imani (teologis) yang dimanifestasikan dalam suatu
sistem kegiatan manusia beriman
dalam
bidang kemasyarakatan yang dilaksanakan secara teratur utuk mempengaruhi cara
merasa, berfikir, bersikap, dan bertindak
manusia
pada dataran kenyataan indifidual dan sosio cultural dalam mengusahakan
terwujudnya ajaran Islam dalam semua segi kehidupan dengan menggunakan cara
tersebut ( amrullah, 1984: 2)”
Dalam
proses dakwah perlu menggunakan metode, namun metode tersebut harus disesuaikan
dengan kondisi yang dihadapi. Untuk itu dipertimbangkan metode yang akan
digunakan dan cara penerapannya, karena sukses dan tidaknya suatu program
dakwah sering dinilai dari segi metode yang dipergunakan. Hal ini disebabkan
masalah yang dihadapi oleh dakwah semakin berkembang dan kompleks, sehingga
metode yang berhasil di suatu tempat tidak dapat dijadikan tolak ukur daerah
lain ( Abdullah, 1993 : 1 ).
Secara
umum Allah telah memberikan pedoman tentang dasar
metode
dakwah, sebagaimana tercantum dalam Al Qur‟an surat An – Nahl
ayat
125 :
Artinya
: “
Serulah ( manusia ) kepada jalan Tuhanmu dengan
hikmah
dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka
dengan
cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dia – lah
yang
lebih mengetahui tentang siapa tersesat dari jalan –
Nya
dan Dia –
lah yang lebih mengetahui orang – orang
yang mendapat petunjuk “ (Departemen
Agama RI, 2005: 282).
Berdasarkan
firman Allah SWT dalam Al Qur‟an surat An – Nahl ayat 125 maka jelaslah bahwa
dakwah Islam tidak mengharuskan secepatnya berhasil dengan satu cara atau
metode saja, namun berbagai cara dapat dilakukan sesuai objek dakwah dan
kemampuan masing– masing pelaksanaan dakwah atau pimpinan dakwah.
Materi
dakwah maupun metodenya yang tidak tepat, sering
memberikan
gambaran ( image ) dan persepsi yang keliru tentang Islam.
Demikian
pula kesalahpahaman tentang makna dakwah, menyebabkan
kesalahlangkahan
dalam operasional dakwah. Sehingga dakwah sering
tidak
membawa perubahan apa – apa, padahal tujuan dakwah adalah untuk
mengubah
masyarakat sasaran dakwah ke arah kehidupan yang lebih baik
dan lebih sejahtera, lahiriah
maupun batiniah ( Hafiduddin, 1998 : 67 ).
B.
Rumusan Masalah
Dari
latar belakang di atas, rumusan masalah yang di ajukan
adalah:
1.
Bagaimana Metode dakwah dalam kehidupan remaja?
2. Apa tujuan dakwah dalam kehidupan remaja?
C.
Tujuan
1.
Tujuan
Tujuan
yang hendak dicapai sebagai berikut :
a.
Untuk mengetahui metode dakwah dalam kehidupan remaja
b.
Untuk mengetahui tujuan dakwah dalam kehidupan remaja
BAB II
PEMBAHASAN
Kajian Tentang
Dakwah Islam
Pengertian
Dakwah
a.
Arti Dakwah Menurut Bahasa (Etimologi)
Ditinjau dari segi etimologi,
dakwah berasal dari bahasa arab,
terambil dari akar kata da‟a ( دػا
), mempunyai arti seruan, himbauan
atau panggilan (Yunan, 1998 :
199). Dalam kamus Marbawi, dakwah
mempunyai arti seperti دػوة
(ajak, mengutuk, menyumpah) دػوة
(dakwah) دػوة (panggilan kenduri,
menjemput makan)
b.
Arti Dakwah Menurut Istilah (Terminologi)
Dakwah menurut istilah mengandung
beberapa arti yang
beraneka ragam. Banyak ahli ilmu
dakwah dalam memberikan
pengertian atau definisi terhadap
istilah dakwah terdapat beraneka
ragam pendapat. Hal ini
tergantung pada sudut pandang mereka di
dalam memberikan pengertian
kepada istilah tersebut. Sehingga antara
definisi menurut ahli yang satu
dengan lainnya senantiasa teerdapat
perbedaan dan kesamaan.
Untuk lebih jelasnya di bawah ini
akan disajikan beberapa definisi dakwah sebagai berikut :
1) Menurut Munir Mulkhan dalam
bukunya “Ideologisasi Gerakan
Dakwah” bahwa dakwah
adalah usaha-usaha menyerukan dan
menyampaikan kepada perorangan
dan seluruh umat manusia
dalam hal konsepsi Islam tentang
pandangan dan tujuan hidup
manusia di dunia ini, yang
meliputi amar ma‟ruf nahi munkar
dengan berbagai macam cara dan
media yang di perbolehkan
akhlaq dan membimbing
pengalamanya dalam perikehidupan
bermasyarakat dan perikehidupan
bernegara (Mulkhan, 1996 : 52).
2) Muhammad Al-Bayevold dalam
bukunya “Islam Agama Dakwah
Bukan Revolusi“ menyatakan bahwa
dakwah adalah perubahan
sosial menuju masyarakat idaman,
meninggalkan sikap egoistis dan
kecenderungan materialis menuju
ke arah kebersamaan dan
kemaslahatan untuk tegaknya
nilai-nilai kemanusiaan.
3) Menurut Asmuni Syukir dalam
bukunya “Dasar-Dasar Strategi
Dakwah” memberikan
pengertian dakwah dari dua segi atau dua
sudut pandang, yakni pengertian
dakwah yang bersifat pembinaan
dan pengembangan. Pengertian
dakwah yang bersifat pembinaan
adalah suatu usaha mempertahankan,
melestarikan dan
menyempurnakan umat manusia yang
hidup bahagia di dunia
maupun di akhirat. Sedangkan
pengertian dakwah yang bersifat
pengembangan adalah usaha
mengajak umat manusia yang belum
beriman kepada Allah SWT, agar
mentaati Syariat Islam (memeluk
Islam) supaya nantinya dapat
hidup bahagia dan sejahtera di dunia
dan akhirat (Asmuni, 2000: 20 ).
Dari beberapa definisi dakwah di
atas dapat disimpulkan bahwa
dakwah adalah usaha untuk
mengajak kepada seluruh umat manusia
dengan menyampaikan ajaran Islam
agar tercapai perubahan ke arah
yang lebih baik, sehingga ahirnya
dapat mencapai kebahagiaan di dunia
maupun akhirat.
Adapun
unsur-unsur dakwah adalah sebagai berikut:
a. Da’i
Da‟i atau juru
dakwah merupakan poros dari suatu proses
dakwah. Secara etimologi, da‟i
berarti penyampai, pengajar dan
peneguh ajaran ke dalam diri
mad‟u. Menurut muhammad Al-Ghozali
juru dakwah adalah para
penasehat, para pemimpin, dan para pemberi
peringatan yang memberi nasehat
dengan baik, mangarang dan
berkhutbah (Syabibi, 2008: 96).
b. Maddatu Al Dakwah (Pesan
Illahiyah)
Yaitu ajaran
Islam dengan berbagai dimensi dan substansinya,
yang dapat dikutip, dan
ditafsirkan dari sumbernya (Al-Quran dan
Hadits) atau dapat pula dikutip
dari rumusan yang telah disusun oleh
para ulama atau da‟i. Di dalam
dakwah pesan illahiyah dapat disebut
juga sebagai materi dakwah, yaitu
pesan-pesan yang harus
disampaikan oleh subyek kepada
obyek dakwah (Anshari, 1993: 145).
c. Tariqatu Al Dakwah (Metode)
Adalah cara-cara
yang digunakan oleh seorang
mubaligh(komunikator) untuk
mencapai tujuan tertentu atas dasar
hikmah dan kasih sayang (Tasmara,
1997: 43).
d. Wasilah (media)
Yaitu sarana
yang digunakan dalam berdakwah. Dapat berupa sarana
langsung tatap muka atau sarana
bermedia apabila dakwah dilakukan
jarak jauh, seperti telepon,
televisi, radio, surat kabar, majalah, dan
sebagainya.
e. Mad’u (yang didakwahi)
Yaitu sasaran
dakwah atau peserta dakwah baik perseorangan
maupun kolektif.
f. Atsar (efek)
Adalah suatu
efek dari mad‟u setelah didakwahi.
BAB III
METODE DAKWAH DI KALANGAN REMAJA
MASA KINI
Seperti yang kita ketahui di zaman maju modern saat ini banyak di kalangan
sebagian anak remaja pergaulannya kurang baik, entah itu cara bergaul dengan
orang tua, teman sebayanya dan lain-lain. Maka dari sinilah saya akan sedikit
berbicara tentang sebagian metode dakwah dikalangan anak remaja masa kini, pada
dasarnya metode dakwah dikalangan remaja masa kini bertujuan untuk mengajak ke
arah yang lebih baik, entah dari sikap dan tingkah lakunya yang terutama dan
paling utama kita tujukan dalam mengatasi pergaulan terhadap remaja masa kini.
a.
Tujuan
Dalam satu rumusan yang sederhana, dapat dikatakan tujuan
dakwah sebagai berikut:
a. Bagi setiap pribadi muslim, dengan melakukan dakwah berarti
bertujuan untuk melaksanakan salah satu kewajiban agamanya, yaitu Islam.
b. Tujuan dari pada komunikasi dakwah ini, adalah terjadinya
perubahan tingkah laku sikap atau perbuatan yang sesuai dengan risalah Al Quran
dan Sunnah .
c. Tujuan dakwah ialah ingin merbah situasi dan bukan
sebaliknya, dari situasi jahiliah ke situasi tauhid dari situasi tanpa moral ke
situasi ahlakul karimah dan sekular serta serba materialistik ke situasi Islam
menuju ridho Allah semata.
b.
Metode
Dalam berdakwah dikalangan remaja masa kini alangkah baiknya
mengunakan 5 metode dakwah sebagai
berikut:
1.
Metode
Ceramah
Yakni: Suatu cara lesan dalam rangka pengajian dakwah yang
dilaksanakan oleh dai kepada mad”u atau dapat dikatakan menyajikan keterangan
kepada orang lain agar dapat dimengerti apa yang disajikan, metode ini
sebagaimana telah disinggung dalam Al Quran surat An Nahl 125 dengan
menggunakan (memberi nasehat yang baik).
2.
Metode
Tanya Jawab
Metode ini biasanya digunakan bersamaan dengan metode lain
yaitu metode ceramah juga melengkapi metode di atas dalam rangka mencapai
tujuan dakwah, tanya jawab wajar pula digunakan menyelingi
pembicaraan-pembicaraan (ceramah) untuk menyemangatkan mad”u. Tanya jawab.
3.
Metode
Pendidikan dan Pengajaran Agama
Pengajaran adalah alat perantara bagi pencapaian tujuan
pendidikan, sedang pendidikan merupakan cara yang ditempuh untuk mencapai
tujuan dakwah. Pendidikan agama sebagai metode dakwah pada dasarnya membina
(melestarikan) fitrah anak yang dibawa sejak kecil atau sejak lahir, yaitu
fitrah beragama (perasaan berTuhan). Karena pendidikan. Islam merpakan proses
pengarahan perkembangan kehidupan dan keberagamaan peserta didik ke arah
kehidpan Islami.
4.
Metode
Keteladanan
Metode keteladanan atau dikenal dengan istilah “demonstration
method” atau “direct method” yakni suatu cara memperlihatkan sikap
gerak-gerik, kelakuan, perbuatan dengan harapan orang dapat melihat, menerima,
memperhatikan, dan mencontoh. Sehingga dilihat dari sudut dakwah, metode
demonstrasi itu sangat menimbulkan kesan yang besar, karena panca
inderaa dan bathin sekaligus dapat dipekerjakaan.
5.
Metode Bil
Hal
Dakwah bil hal atau dakwatul hal, adalah cara untuk
menanamkan, meresapkan dan mengamalkan ajaran Islam dengan sebenarnya tanpa
melalui banyak bicara, untuk pemenuhan kebuutuhan manusia baik duniawi maupun
ukhrawi. Karenanya tepat apabila pada era pembangunan dewasa ini, ditetapkan
program dakwah bil ha sebagai prioritas dengan tujuan meningkatkan harkat dan
martabat umat terutama dari golongan berpenghasilan rendah.
Disamping lima metode di atas yang telah saya sebutkan ada
cara2 lain atau strategii berdakwah dikalangan remaja saat ini, dengan kita
liat perkembangan zaman pada saat inii kita bisa mengunakan strategi dakwah
dikalangan remaja dengan mengunakan media masa atau internet, tulisan-tulisan
yang ilmiah setara dengan perkembangan remaja masa kini, dakwah seperti inilah
yang sangat praktis, modern, cara penyampaiannya.
Dengan fasilitas yang sangat canggih inilah kita bisa mendakwai para remaja
dengan internet, misalnya: berdakwah di facebook, twwiter, dan lain-lain yang
berkaitan dengan internet, cara ini atau metode inilah tidak membutuhkan
waktu,tempat tertentu, kita bisa melakukannya kapan pun kita mau, lain halnya
dengan dakwah langsung bil lisan yang sangat membutuh kan tempat, waktu, dan
kondisi tertentu. Dari cara inilah kita harapkan para remaja masa kini menyukai
dan tersentuh hatinya dalam membacanya, dan dapat berubah pergaulannya dengan
apa yang kita inginkan, karna seorang pemuda itu adalah cermin maju tidaknya
Negara kita yang akan dating semua itu dapat kita lihat dari para pemuda pemudi
suatu Negara.
BAB IV
PENUTUP
Puji syukur
panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas taufik dan hidayah-
Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah
ini.
Penyusun sadar bahwa dalam penyusunan
makalah ini masih banyak
kekurangannya. Maka penyusun
mohon kepada pembaca akan kritik dan saran
yang bersifat membangun demi
kesempurnaan penyusunan makalah ini.
Penyusun senantiasa berharap
semoga makalah ini dapat bermanfaat
khususnya bagi penyusun sendiri
dan bagi pembaca pada umuumnya. Semoga
Allah selalu melimpahkan
karunianya dan meridhoi amal perbuatan hamba-
Nya.
Kesimpulan
Tujuan
dari pada komunikasi dakwah ini, adalah terjadinya
perubahan
tingkah laku sikap atau perbuatan yang sesuai dengan
risalah
Al Quran dan Sunnah.
Tujuan
dakwah ialah ingin merbah situasi dan bukan sebaliknya,
dari situasi
jahiliah ke situasi tauhid dari situasi tanpa moral ke
situasi
ahlakul karimah dan sekular serta serba materialistik ki
situasi
Islam menuju ridho Allah semata.
Metode yang digunakan dalam
mengantisipasi kenakalan
remaja adalah
a.
Metode Ceramah
b.
Metode Tanya Jawab
c.
Metode Pendidikan dan Pengajaran Agama
d.
Metode Keteladanan
e.
Metode Bil Hal
Metode ceramah
diterapkan untuk menyampaikan ajaran-ajaran Islamyang berkaitan dengan
pengetahuan keagamaan.Dakwah bil hal atau dakwatul hal, adalah cara untuk menanamkan,
meresapkan dan mengamalkan ajaran Islam dengan sebenarnya tanpa melalui banyak
bicara, untuk pemenuhan kebuutuhan manusia baik duniawi maupun ukhrawi
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Dzikron. 1993. Filosof
Dakwah, Semarang : Fakultas Dakwah IAIN
Walisongo.
Ahmad, Amrullah. 1984. Dakwah
Islam dan Perubahan Sosial, Yogyakarta :
PLP2M.
Arifin, 1997. Psikologi Dakwah,
Jakarta: Bulan Bintang.
Anshari, Endang, 1976. Pokok-Pokok
Pikiran Tentang Islam, Jakarta : Usaha
Interpriso.
Anshari, Hafi, 1993. Pemahaman
dan pengamalan dakwah (pedoman untuk
mjahid dakwah), surabaya: Al
Ikhlas.
Anwar, Masy’ari, H. 1993. Butir-Butir
Problematika Dakwah Islamiah, Surabaya:
Bina Ilmu.
No comments:
Post a Comment