KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT.
yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN PLASTISIN”.
Solawat serta salam senantiasa dilimpahkan kepada nabi besar
Muhammad SAW.
Dalam membuat
makalah ini kami banyak mengalami
hambatan hambatan, namun berkat pengarahan dari berbagai pihak dan tak lepas
dari bimbingan Ibu selaku dosen bidang studi dan situs-situs internet sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami mengucapkan terimakasih kepada rekan
rekan yang mau membantu dalam penyelesaian laporan ini.
Semoga segala kebaikan dan
perhatian yang telah
diberikan kepada kami mendapatkan
pahalayang berlipat ganda dari Allah
SWT. Kami menyadari makalah ini masih banyak kekurangan dalam pembuatannya maka
dari itu kami sangat mengharapkan saran dankritik yang bersifat konstruktif
demi penyempurnaanmakalah-makalah yang lainnya. Akhirnya segala daya danupaya
serta hasil kerja, kami serahkan kepada Allah Swt.Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua,amin
Bogor, 16 Februari 2015
Penyusun,
Lia Awaliyah Yulvia
Tujuan
untuk mengetahui
Manfaat dan kegunaan penerapan plastisin sebagai media pembelajaran.
BAB
I
PENDAHULUAN
Pendidikan
usia dini memegang peran yang sangat penting dalam perkembangan anak karena
merupakan pondasi dasar dalam kepribadian anak. Dimana anak usia dini adalah
generasi penerus bangsa di pundak merekalah kelak kita akan menyerahkan peradaban
yang telah kita bangun dan akan kita tinggalkan. Anak berusia 0-6 tahun
memiliki masa perkembangan kecerdasan yang sangat pesat sehingga masa ini disebut
golden age (masa emas).
Masa
ini merupakan masa dasar pertama dalam mengembangkan berbagai kegiatan dalam rangka
pengembangan potensi, sikap, keterampilan, dan kreativitas pada anak usia dini.
Kurikulum untuk anak usia dini/TK harus benar-benar memenuhi kebutuhan anak dan
sesuai dengan tahap perkembangan serta dirancang untuk membuat anak mengembangkan
potensinya secara utuh.
Kreativitas
anak dimungkinkan akan tumbuh dan berkembang dengan baik apabila lingkungan
keluarga, rumah maupun sekolah turut menunjang mereka dalam mengekspresikan
kreativitasnya.
Lingkungan
memiliki pengaruh yang besar dalam perkembangan kreativitas anak. Kreativitas
seorang anak tidak akan berkembang jika lingkungan tidak mendukung. Dalam era globalisasi
ini, orang tua harus banyak melihat dan mengetahui bagaimana perkembangan anak,
seperti perkembangan kreativitas anak.
Semua
orang tua mengingginkan anaknya menjadi anak yang berbakat dan kreatif. Akan
tetapi mereka tidak tahu bagaimana sebenarnya merangsang kreativitas anak itu
sendiri. Bahkan orangtua tidak mengetahui.
BAB
II
PLASTISIN
SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN
Pembelajaran melalui
permainan media plastisin ini adalah sebuah permainan yang dirancang khusus
untuk meningkatkan kreativitas dan mengembangkan kemampuanmotorik halus anak
yang berusia 5-6tahun. Berdasarkan hasil penelitian ini maka dapat dibuktikan
bahwa media plastisin memiliki perbedaan yang signifikan terhadap kreativitas
anak usia dini.
Ketika bermain plastisin,
anak merasa bebas untuk membuat berbagai bentuk yang ia suka. Sehingga tidak
terlihat adanya pengaruh bermain plastisin terhadap kreatifitas anak.
Media
plastisin dapat melatih daya pikir anak.
Anak dapat mengeksplorasi dan mencari informasi tentang segala sesuatu yang
belum mereka ketahui. Media plastisin ini membuat anak suka berkreasi sehingga
dapat mengembangkan kreativitasnya. Anak dilatih untuk menggunakan imajinasi
untuk membuat atau menciptakan suatu bangunan atau benda sesuai dengan
khayalannya seperti angka, abjad, binatang dan lain-lain.
Kegiatan
bermain plastisin ini dilakukan dengan cara membentuk, sehingga menimbulkan
bentuk. Media plastisin ini membuat anak suka berkreasi sehingga dapat mengembangkan
kreativitasnya. Anak dilatih untuk menggunakan imajinasi untuk membuat atau
menciptakan suatu bangunan atau benda sesuai dengan khayalannya seperti angka,
abjad, binatang dan lain-lain. plastisin dapat melatih sekaligus mengembangkan kreativitas
anak. Sebab, dengannya anak dapat melakukan aktivitas eksplorasi dalam membuat
berbagai bentuk model secara bebas dan spontan. Bermain dengan plastisin,
anak-anak dapat mengekspresikan kreativitas mereka dengan menemukan serta membuat
gaya-gaya unik dari cara berekspresi masing-masing. Setiap hasil karya bermain
dengan plastisin akan berbeda dari satu anak dan lainnya, sama halnya dengan perbedaan
dalam penampilan maupun kepribadiannya masing-masing anak.
Berdasarkan
penelitian Howard-Jones: (2002) yang dilakukan pada 52 anak usia 6 tahun.
Sebagian anak diberikan plastisin kemudian dibiarkan untuk bermain plastisin selama
25 menit. Hasilnya menunjukkan bahwa anak yang bermain plastisin memiliki nilai
kreativitas yang lebih tinggi jika dibandingkan anak yang tidak bermain plastisin.
Hal ini juga sama seperti penelitian yang dilakukan oleh Rochayah (2012) yang
menemukan bahwa terdapat peningkatankreativitas anak TK yang bermain plastisin.
Media pembelajaran plastisin menjadi sebuah media pembelajaran yang dapat
memberikan sumbangsihnya sebagai media pembelajaran yang membantu dalam pembelajaran dengan tujuan kreativitas. Oleh
karena itu, penggunaan media pembelajaran plastisin dapat dijadikan pilihan
utama dalam meningkatkan kreativitas anak usia dini.
IDENTIFIKASI MEDIA PLASTISIN DALAM PEMBELAJARAN
Aspek yang dikembangkan :
1. Kognitif :
Perkembangan kognitif terjadi ketika
anak berpikir dan berkonsentrasi saat membentuk plastisin yang sedang di
mainkannya.
2. Fisik:
Perkembangan fisik terjadi ketika
anak menggenggam dan membentuk plastisin yang sedang di mainkannya.
3. Seni :
Perkembangan seni terjadi ketika
anak membentuk suatu karya dari plastisin.
4. Emosional
:
Perkembangan emosional anak terjadi
ketika anak mengungkapkan perasaannya ketika bermain plastisin.
MANFAAT
MEDIA PLASTISIN DALAM PEMBELAJARAN
Bermain
menggunakan media plastisin anak dapat mengkoordinasikan jari-jari tangan, melenturkan
otot-otot jari tangan, melatih keuletan dan kesabaran serta mengembangkan imajinasi
dan kreativitas anak. dalam meningkatkan kreativitas anak usia dini di taman
kanak-kanak, dan memberikan sumbangan ilmu pengetahuan yang bermanfaat terutama
dalam pengembangan kreativitas anak usia dini yang diperoleh melalui kegiatan
bermain dengan belajar yang menyenangkan.
Pemanfaatan
media plastisin, selain dapat menigkatkan kreativitas, anak juga dapat mendukung
peningkatan kemampuan motorik halus dan motorik kasar. Penggunaan media
plastisin terbukti lebih mampu untuk meningkatkan kreativitas anak usia 4-5
tahun.
BAB
III
METODE
PEMBUATAN PLASTISIN
Bahan-bahan :
70gr Tepung Terigu (jenis apa saja)
70gr Tepung Tapioka/Kanji
70gr Tepung Beras
180gr Lem Putih
(aku pake merk Lem Rajawali)
Beberapa Pewarna Kue (sengaja pakai pewarna kue, agar tak terlalu pekat menempel pada tangan/baju, mudah dibersihkan)
Cara Pembuatan :
1. Aduk semua bahan jadi satu hingga menjadi adonan yg kalis (tak lengket ditangan)
2. Ambil beberapa bagian, beri pewarna sesuai keinginan kita, uleni merata (spt uleni adonan roti). Hingga adonan bertekstur lemas, permukaan halus rata / tak pecah2.
3. Bentuk sesuai keinginan.
4. Gunakan lem putih/kayu jg saat merekatkan bbrp bagian boneka/bentuk.
** CATATAN : jika adonan kalis terlalu kering, bisa ditambahkan sedikiiit saja lem putihnya, lalu uleni lagi, rata.
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
permainan
media plastisin ini adalah sebuah permainan yang dirancang khusus untuk
meningkatkan kreativitas dan mengembangkan kemampuanmotorik halus anak yang
berusia 5-6tahun. Berdasarkan hasil penelitian ini maka dapat dibuktikan bahwa
media plastisin memiliki perbedaan yang signifikan terhadap kreativitas anak
usia dini.
Ketika bermain plastisin,
anak merasa bebas untuk membuat berbagai bentuk yang ia suka. Sehingga tidak
terlihat adanya pengaruh bermain plastisin terhadap kreatifitas anak.
Media
plastisin dapat melatih daya pikir anak.
Anak dapat mengeksplorasi dan mencari informasi tentang segala sesuatu yang
belum mereka ketahui. Media plastisin ini membuat anak suka berkreasi sehingga
dapat mengembangkan kreativitasnya. Anak dilatih untuk menggunakan imajinasi
untuk membuat atau menciptakan suatu bangunan atau benda sesuai dengan
khayalannya seperti angka, abjad, binatang dan lain-lain.
Pemanfaatan media plastisin, selain dapat menigkatkan
kreativitas, anak juga dapat mendukung peningkatan kemampuan motorik halus dan
motorik kasar. Penggunaan media plastisin terbukti lebih mampu untuk
meningkatkan kreativitas anak usia 4-5 tahun.
SARAN
Diharapkan
menggunakan media pembelajaran plastisin secara berkelanjutan untuk
mengembangkan kreativitas anak usia dini agar pencapaian perkembangan anak
terus meningkat. Bagi para pendidik ini dapat dijadikan sebagai bahan refleksi bahwa pembelajaran dengan menggunakan media
plastisin dan balok yang semula ditanggapi dengan keragu-raguan dan kecemasan
telah menghasilkan hasil yang optimal, yaitu pola berfikir dan imajinasi anak
semakin berkembang.
Melalui
makalah ini bisa meyakinkan para guru untuk meneruskan media pembelajaran ini sebagai
salah satu media pembelajaran yang digunakan di sekolah. Para pendidik juga harus
lebih proaktif dengan menambah warna mencari informasi baru tentang media pembelajaran
lain serta cara mengembangkan kreativitasnya. Bagi pengembang, perencanaan, penyelenggaraan
dan pelaksana pendidikan. Makalah ini memberikan sumbangan pemikiran bagi
pengembangan pembelajaran anak usia dini dengan memanfaatkan media pembelajaran
dalam kegiatan bermain sambil belajar ternyata
dapat mengembangkan kreativitas anak usia dini.
DAFTAR
PUSTAKA
Ismail,
A. (2006). Education games menjadi
cerdas
dan ceria dengan permainan
edukatif.
Yogyakarta: Pilar Media
Zahrah
(2011) Penerapan belajar melalui
bermain
dalam meningkatkan
kreativitas
dan motorik halus anak
usia
dini. Universitas Alkhairat
Montolalu,
dkk. (2008). Bermain dan
permainan
Anak. Jakarta: Universitas
Terbuka.
Nugraha,
A, dkk. (2008). Materi pokok kurikulum
&
bahan belajar TK. Jakarta:
Universitas
Terbuka.
No comments:
Post a Comment