Saturday 21 March 2015

contoh RKH tema binatang

CONTOH RKH TEMA BINATANG
Rencana Kegiatan Harian


SEMESTER /MINGGU      : I/14
KELOMPOK                        : B
TEMA                                    : BINATANG
Sub Tema                               : •Kegunaan binatang


                                                  •Keistimewaan beberapa binatang
                                                  •Bahaya binatang
HARI/TANGGAL                : Rabu, 28 januari 2015

WAKTU                                : 07:30 – 10:30


INDIKATOR
KEGIATAN PEMBELAJARAN
ALAT/SUMBER BELAJAR
PENILAIAN PERKEMBANGAN ANAK
PEND. KARAKTER & KEWIRAUSHAAN
Teknik
Hasil
NAM.36 Berperilaku jujur
B.23 Menceritakan pengalaman/kejadian secara sederhana dengan runtut
I. KEGIATAN AWAL
(30 MENIT)
- Berbaris, masuk kelas, ikrar, salam, hafalan, surat-surat pendek,
- TJ tentang perilaku jujur
- Bercerita tentang kehidupan di desa
Buku panduan PAI
Observasi Unjuk kerja
Religius, komunikatif
FMH.29 Mengurus dirinya sendiri tanpa bantuan, misalnya makan, mandi, menyisir rambut, memasang kancing, dan mengelap tangan, mengikat tali sepatu
SOSEM.18 Bermain sesuai dengan jenis permainan yang dipilihnya
FMK.18 Bermain dengan simpai (digelinding-kan sambil berjalan, berlari, dan sebagainya)
II. KEGIATAN INTI
(60 MENIT)
- PT Mewarnai gambar macam-macam binatang
- Mengerjakan tugas sendiri
- Dm Bermain sesuai dengan keinginan anak
Gambar macam-macam binatang
Hasil karya
Tanggung jawab dan mandiri
Pembiasaan, rutinitas
III. ISTIRAHAT
(30 MENIT)
- Cuci tangan, berdoa, makan bekal, bermain
Alat bermain, serbet
Bersahabat dan realistis
KOG.21 Memasangkan benda sesuai pasangannya
IV. KEGIATAN AKHIR
(30 MENIT)
- Pesan–pesan, mengulas kegiatan awal dan inti
- PT Memasangkan tulisan sesuai dengan gambar
- Doa–salam-pulang
Lembar kerja anak
Mandiri



Mengetahui,
Kepala,






Guru Kelas,



Lia Awaliyah Yulvia

contoh RKH tema pekerjaan


Rencana Kegiatan Harian

SEMESTER/MINGGU          : II/7
KELOMPOK                         : A
TEMA / SUB TEMA              : PEKERJAAN/Alat-alat Pekerjaan yang Dipakai

HARI/TANGGAL                  : RABU, 5 JANUARI 2015

WAKTU                                 : 07:30 – 10:30 WIB

 
INDIKATOR
KEGIATAN PEMBELAJARAN
ALAT/SUMBER BELAJAR
PENILAIAN PERKEMBANGAN ANAK
PEND. KARAKTER BANGSA & KEWIRAUSAHAAN
Alat
Hasil
NAM.60 Membiasakan membaca syahadat
B.24 Melakukan 2 – 3 perintah secara sederhana
I. KEGIATAN AWAL
(30 MENIT)
- Berbaris, masuk kelas, ikrar, salam, hafalan, surat-surat pendek,
- PT. Melafalkan bacaan sholat, gerakan sujud
- PT. Menirukan kembali bunyi sirine ambulans
Buku panduan PAI
Observasi Unjuk kerja
Religius, komunikatif
FMk.18
Menyebutkan macam-macam peralatan
FMH.36
 Mewarnai bentuk gambar dokter  
FMK.18 Berjalan ke berbagai arah dengan berbagai cara, misalnya berjalan maju di atas garis lurus, berjalan ke depan jinjit (angkat tumit), berjalan mundur.
II. KEGIATAN INTI
(60 MENIT)
-PT. Menunjukan gambar peralatan dokter dan fungsinya
- PT. Mewarnai
- PL. Bergerak bebas
Kertas, pensil
Hasil karya
Kreatif, mandiri, kerjakeras
Pembiasaan, rutinitas
III. ISTIRAHAT
(30 MENIT)
- Cuci tangan, berdoa, makan bekal, bermain
Alat bermain, serbet
Bersahabat dan realistis
KOG.21 Menyebutkan sedikitnya 12 benda berikut fungsinya
IV. KEGIATAN AKHIR
(30 MENIT)
- Pesan–pesan, mengulas kegiatan awal dan inti
- Doa–salam-pulang
Kerja keras

 

 
 
 
 
 
 
 
 
Mengetahui,
Kepala,





 
 
 
 
 
 
 
 
Bogor , 28 januari 2015
 
Guru Kelas,



Lia Awaliyah Yulvia

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

gambar-mewarnai-profesi.jpg

 

381682_alkespadang1.jpg

jarumsuntik.jpg

 

 

 

 

TENSI ABN.jpg

Makalah Kewajiban Menuntut Ilmu


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

            Islam diturunkan sebagai rahmatan lil ‘alamin. Untuk itu, maka diutuslah Rasulullah SAW untuk memperbaiki manusia melalui pendidikan. Pendidikanlah yang mengantarkan manusia pada derajat yang tinggi, yaitu orang-orang yang berilmu. Ilmu yang dipandu dengan keimanan inilah yang mampu melanjutkan warisan berharga berupa ketaqwaan kepada Allah SWT.

Plastisin sebagai media pembelajaran anak usia dini


KATA PENGANTAR


Puji dan syukur kami panjatkan  ke hadirat Allah SWT.

yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN  MENGGUNAKAN PLASTISIN”.

Solawat serta salam senantiasa dilimpahkan kepada nabi besar Muhammad SAW.

Dalam membuat makalah ini kami banyak mengalami hambatan hambatan, namun berkat pengarahan dari berbagai pihak dan tak lepas dari bimbingan Ibu selaku dosen bidang studi dan situs-situs internet sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami mengucapkan terimakasih kepada rekan rekan yang mau membantu dalam penyelesaian laporan ini.

Semoga segala kebaikan dan perhatian yang telah diberikan kepada kami mendapatkan pahalayang berlipat ganda dari Allah SWT. Kami menyadari makalah ini masih banyak kekurangan dalam pembuatannya maka dari itu kami sangat mengharapkan saran dankritik yang bersifat konstruktif demi penyempurnaanmakalah-makalah yang lainnya. Akhirnya segala daya danupaya serta hasil kerja, kami serahkan kepada Allah Swt.Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua,amin




Bogor, 16 Februari 2015


Penyusun,
Lia Awaliyah Yulvia
                                                                            


Tujuan

untuk mengetahui Manfaat dan kegunaan penerapan plastisin sebagai media pembelajaran.






BAB I

 PENDAHULUAN

Pendidikan usia dini memegang peran yang sangat penting dalam perkembangan anak karena merupakan pondasi dasar dalam kepribadian anak. Dimana anak usia dini adalah generasi penerus bangsa di pundak merekalah kelak kita akan menyerahkan peradaban yang telah kita bangun dan akan kita tinggalkan. Anak berusia 0-6 tahun memiliki masa perkembangan kecerdasan yang sangat pesat sehingga masa ini disebut golden age (masa emas).

Masa ini merupakan masa dasar pertama dalam mengembangkan berbagai kegiatan dalam rangka pengembangan potensi, sikap, keterampilan, dan kreativitas pada anak usia dini. Kurikulum untuk anak usia dini/TK harus benar-benar memenuhi kebutuhan anak dan sesuai dengan tahap perkembangan serta dirancang untuk membuat anak mengembangkan potensinya secara utuh.

Kreativitas anak dimungkinkan akan tumbuh dan berkembang dengan baik apabila lingkungan keluarga, rumah maupun sekolah turut menunjang mereka dalam mengekspresikan kreativitasnya.

Lingkungan memiliki pengaruh yang besar dalam perkembangan kreativitas anak. Kreativitas seorang anak tidak akan berkembang jika lingkungan tidak mendukung. Dalam era globalisasi ini, orang tua harus banyak melihat dan mengetahui bagaimana perkembangan anak, seperti perkembangan kreativitas anak.

Semua orang tua mengingginkan anaknya menjadi anak yang berbakat dan kreatif. Akan tetapi mereka tidak tahu bagaimana sebenarnya merangsang kreativitas anak itu sendiri. Bahkan orangtua tidak mengetahui.





BAB II

PLASTISIN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN

Pembelajaran melalui permainan media plastisin ini adalah sebuah permainan yang dirancang khusus untuk meningkatkan kreativitas dan mengembangkan kemampuanmotorik halus anak yang berusia 5-6tahun. Berdasarkan hasil penelitian ini maka dapat dibuktikan bahwa media plastisin memiliki perbedaan yang signifikan terhadap kreativitas anak usia dini.

Ketika bermain plastisin, anak merasa bebas untuk membuat berbagai bentuk yang ia suka. Sehingga tidak terlihat adanya pengaruh bermain plastisin terhadap kreatifitas anak.

Media plastisin  dapat melatih daya pikir anak. Anak dapat mengeksplorasi dan mencari informasi tentang segala sesuatu yang belum mereka ketahui. Media plastisin ini membuat anak suka berkreasi sehingga dapat mengembangkan kreativitasnya. Anak dilatih untuk menggunakan imajinasi untuk membuat atau menciptakan suatu bangunan atau benda sesuai dengan khayalannya seperti angka, abjad, binatang dan lain-lain.

Kegiatan bermain plastisin ini dilakukan dengan cara membentuk, sehingga menimbulkan bentuk. Media plastisin ini membuat anak suka berkreasi sehingga dapat mengembangkan kreativitasnya. Anak dilatih untuk menggunakan imajinasi untuk membuat atau menciptakan suatu bangunan atau benda sesuai dengan khayalannya seperti angka, abjad, binatang dan lain-lain. plastisin dapat melatih sekaligus mengembangkan kreativitas anak. Sebab, dengannya anak dapat melakukan aktivitas eksplorasi dalam membuat berbagai bentuk model secara bebas dan spontan. Bermain dengan plastisin, anak-anak dapat mengekspresikan kreativitas mereka dengan menemukan serta membuat gaya-gaya unik dari cara berekspresi masing-masing. Setiap hasil karya bermain dengan plastisin akan berbeda dari satu anak dan lainnya, sama halnya dengan perbedaan dalam penampilan maupun kepribadiannya masing-masing anak.

Berdasarkan penelitian Howard-Jones: (2002) yang dilakukan pada 52 anak usia 6 tahun. Sebagian anak diberikan plastisin kemudian dibiarkan untuk bermain plastisin selama 25 menit. Hasilnya menunjukkan bahwa anak yang bermain plastisin memiliki nilai kreativitas yang lebih tinggi jika dibandingkan anak yang tidak bermain plastisin. Hal ini juga sama seperti penelitian yang dilakukan oleh Rochayah (2012) yang menemukan bahwa terdapat peningkatankreativitas anak TK yang bermain plastisin. Media pembelajaran plastisin menjadi sebuah media pembelajaran yang dapat memberikan sumbangsihnya sebagai media pembelajaran yang membantu  dalam pembelajaran dengan tujuan kreativitas. Oleh karena itu, penggunaan media pembelajaran plastisin dapat dijadikan pilihan utama dalam meningkatkan kreativitas anak usia dini.


IDENTIFIKASI MEDIA PLASTISIN DALAM  PEMBELAJARAN


Aspek yang dikembangkan :

1.  Kognitif :

Perkembangan kognitif terjadi ketika anak berpikir dan berkonsentrasi saat membentuk plastisin yang sedang di mainkannya.

2.  Fisik:

Perkembangan fisik terjadi ketika anak menggenggam dan membentuk plastisin yang sedang di mainkannya.

3.  Seni :

Perkembangan seni terjadi ketika anak membentuk suatu karya dari plastisin.

4.  Emosional :

Perkembangan emosional anak terjadi ketika anak mengungkapkan perasaannya ketika bermain plastisin.


MANFAAT MEDIA PLASTISIN DALAM PEMBELAJARAN

Bermain menggunakan media plastisin anak dapat mengkoordinasikan jari-jari tangan, melenturkan otot-otot jari tangan, melatih keuletan dan kesabaran serta mengembangkan imajinasi dan kreativitas anak. dalam meningkatkan kreativitas anak usia dini di taman kanak-kanak, dan memberikan sumbangan ilmu pengetahuan yang bermanfaat terutama dalam pengembangan kreativitas anak usia dini yang diperoleh melalui kegiatan bermain dengan belajar yang menyenangkan.

Pemanfaatan media plastisin, selain dapat menigkatkan kreativitas, anak juga dapat mendukung peningkatan kemampuan motorik halus dan motorik kasar. Penggunaan media plastisin terbukti lebih mampu untuk meningkatkan kreativitas anak usia 4-5 tahun.







BAB III

METODE PEMBUATAN PLASTISIN


Bahan-bahan :
70gr Tepung Terigu (jenis apa saja)
70gr Tepung Tapioka/Kanji
70gr Tepung Beras
180gr Lem Putih
(aku pake merk Lem Rajawali)
Beberapa Pewarna Kue (sengaja pakai pewarna kue, agar  tak terlalu pekat menempel pada tangan/baju, mudah dibersihkan)






Cara Pembuatan :
1. Aduk semua bahan jadi satu hingga menjadi adonan yg kalis (tak lengket ditangan)
2. Ambil beberapa bagian, beri pewarna sesuai keinginan kita, uleni merata (spt uleni adonan roti). Hingga adonan bertekstur lemas, permukaan halus rata / tak pecah2.
3. Bentuk sesuai keinginan.
4. Gunakan lem putih/kayu jg saat merekatkan bbrp bagian boneka/bentuk.


** CATATAN : jika adonan kalis terlalu kering, bisa ditambahkan sedikiiit saja lem putihnya, lalu uleni lagi, rata.


BAB IV

PENUTUP

KESIMPULAN

permainan media plastisin ini adalah sebuah permainan yang dirancang khusus untuk meningkatkan kreativitas dan mengembangkan kemampuanmotorik halus anak yang berusia 5-6tahun. Berdasarkan hasil penelitian ini maka dapat dibuktikan bahwa media plastisin memiliki perbedaan yang signifikan terhadap kreativitas anak usia dini.

Ketika bermain plastisin, anak merasa bebas untuk membuat berbagai bentuk yang ia suka. Sehingga tidak terlihat adanya pengaruh bermain plastisin terhadap kreatifitas anak.

Media plastisin  dapat melatih daya pikir anak. Anak dapat mengeksplorasi dan mencari informasi tentang segala sesuatu yang belum mereka ketahui. Media plastisin ini membuat anak suka berkreasi sehingga dapat mengembangkan kreativitasnya. Anak dilatih untuk menggunakan imajinasi untuk membuat atau menciptakan suatu bangunan atau benda sesuai dengan khayalannya seperti angka, abjad, binatang dan lain-lain.

Pemanfaatan media plastisin, selain dapat menigkatkan kreativitas, anak juga dapat mendukung peningkatan kemampuan motorik halus dan motorik kasar. Penggunaan media plastisin terbukti lebih mampu untuk meningkatkan kreativitas anak usia 4-5 tahun.



SARAN

Diharapkan menggunakan media pembelajaran plastisin secara berkelanjutan untuk mengembangkan kreativitas anak usia dini agar pencapaian perkembangan anak terus meningkat. Bagi para pendidik ini dapat dijadikan sebagai bahan refleksi  bahwa pembelajaran dengan menggunakan media plastisin dan balok yang semula ditanggapi dengan keragu-raguan dan kecemasan telah menghasilkan hasil yang optimal, yaitu pola berfikir dan imajinasi anak semakin berkembang.

Melalui makalah ini bisa meyakinkan para guru untuk meneruskan media pembelajaran ini sebagai salah satu media pembelajaran yang digunakan di sekolah. Para pendidik juga harus lebih proaktif dengan menambah warna mencari informasi baru tentang media pembelajaran   lain serta cara mengembangkan kreativitasnya.  Bagi pengembang, perencanaan, penyelenggaraan dan pelaksana pendidikan. Makalah ini memberikan sumbangan pemikiran bagi pengembangan pembelajaran anak usia dini dengan memanfaatkan media pembelajaran   dalam kegiatan bermain sambil belajar ternyata dapat mengembangkan kreativitas anak usia dini.


DAFTAR PUSTAKA


Ismail, A. (2006). Education games menjadi

cerdas dan ceria dengan permainan

edukatif. Yogyakarta: Pilar Media


Zahrah (2011) Penerapan belajar melalui

bermain dalam meningkatkan

kreativitas dan motorik halus anak

usia dini. Universitas Alkhairat

Montolalu, dkk. (2008). Bermain dan

permainan Anak. Jakarta: Universitas

Terbuka.


Nugraha, A, dkk. (2008). Materi pokok kurikulum

& bahan belajar TK. Jakarta:

Universitas Terbuka.



© Lia Awaliyah Yulvia | Blogger Template by Enny Law