Tuesday 15 December 2015

Upaya Meningkatkan kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Menganyam di PAUD




PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK
MELALUI KEGIATAN MENGANYAM DI PAUD
Disusun oleh : Lia Awaliyah Yulvia (PGAUD)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang di tujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun, yang di lakukan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani. Agar nak memiliki kesiapan
dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Perkembangan motorik adalah perkembangan dari unsur pengembangan dan pengendalian gerak tubuh, perkembangan motorik berkembang dengan kematangan syarafdanototyang meliputi motorik kasar dan halus.
Motorik kasar adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot besar .Widodo(2008) perkembangan motorik adalah gerakan yang menggunakan otot-otot halus yang yang berkordinasi dengan otak dalam melakukan sesuatu kegiatan.
Motorik merupakan perkembangan pengendalian gerakan tubuh melalui kegiatan yang terkoordinir antara susunaan syaraf, otot, otak, dan spinal cord. Motorik halus adalah gerakan yang menggunakan ototo-otot halus atau sebagian anggota tubuh tertentu, yang di pengaruhui oleh kesempatan untuk belajar dan berlatih.Misalnya, kemampuan memindahkan benda dari tangan, mencoret-coret, menyusun balok, menggunting, menulis dan sebagainya. Kedua kemampuan tersebut sangatpenting agar anak bisa berkembang dengan optimal dan perkembangan motorik sangat di pengaruhi oleh organ otaksehingga lewat bermain, terjadi stimulasi pertumbuhan otot-ototnya ketika anak melakukan melompat, melempar, atau berlari.Selain itu juga anak bermain dengan menggunakan seluruh emosi, perasaan, dan pikirannya.
Pendidkan PAUD di laksanakan dengan prinsip “Bermain sambil belajar, atau Belajar seraya bermain”. Sesuai dengan perkembangan, oleh sebab itu di harapkan seorang pendidik yang kreatif dan inovatif agar anakbisamerasa senang, tenang, aman dan nyaman selama proses belajar mengajar. Dalam standar kompetensi kurikulum PAUD tercantum bahwa tujuan pendidikan di PAUD adalah membantu mengembangkan berbagai potensi anak baik psikis dan fisik yang meliputi moral dan nilai-nilai agama, sosial emosional, kognitif, bahasa, fisik/motorik, kemandirian dan seni, untuk memasuki pendidikan dasar. Berdasarkan observasi di PAUDanak-anak menunjukan keterlambatan dalam keterampilan motorik halusnya dalam menganyam kertas warna, yang ditandai dengan kurang terampilanya siswa dalam pengembangan kreativitas menggunakan media kertas dalam pembelajaran.
Aktivita anak dalamketerampilan menggerakan motorik halus dalam perkembangan menganyam dari kreativitas anak masih belum terampil dengan ketidak maksimalan ini penyebabnya dalah pengelolaan kelas, yaitu penggunaan metode dalam menumbuh kembangkan kreativitas anak dalam meningkatkan ketrampilan motorik halusnya.
Pendidikan di PAUD dalam pelaksanaan pembelajaran guru harus mempunyai kemampuan menyesuaikan metode sesuai karakteristik tujuan anak yang di beri pembelajaran. Untuk pengembangan kemampuan dasar anak dilihat dari kemampuan fisik/motoriknya maka guru-guru Pendidkan Anak Usia Dini (PAUD) akan membantu meningkatkan keterampilan fisik/motorik anak dalam hal memperkenalkan dan melatih gerakan motorik kasar dan halus anak, meningkatkan kemampuan mengelola, mengontrol gerakan tubuh dan koordinasi, serta meningkan keterampilan tubuh dan cara hidup sehat sehinggadapat menunjang pertumbuhan jasmani yang kuat sehat dan terampil.
Sedangkan kompotensi dasar motorik anak PAUD yang diharapkan dapat di kembangkan guru saat anak memasuki lembaga prasekolah /PAUD adalah anak mampu :
Melakukan aktivitas fisik secara terkoordinasi dalam rangka kelenturan dan persiapan untuk menulis, keseimbangan, kelincahan dan, dan melatih keberanian. Mengekspresikan diri dan berkreasi dengan berbagai gagasan dan imajinasi dan menggunakan berbagai media /bahan menjadi suatu karya seni. Untuk mengembangkan kemampuan motorik anak PAUD, guru dapat menggunakan berbagai metode pembelajaran.
Karakteristik mengembangkan kemampuan motorik anak di PAUD , melatih gerakan-gerakan kasar dan halus, meningkatkan kemampuan mengelola, mengontrol gerakan tubuh dan koordinasi, serta meningkatkan keterampilan tubuh dan cara hidup sehat.
Lebih lanjut dalam menentukan metode untuk mengembangkan keterampilan motorik anak, guru memperhatikan tempat di luar kegiatan, apakah di dalam ataukahdi luar kelas, keterampilan apa yang hendak di kembangkan melalui berbagai kegiatan, serta tema dan pola yang di pilih dalam kegiatan pembelajaran.
Misalnya untuk mengembangkan motorik halus anak yang bertujuan agar anak dapat berlatih menggerakan pergelangan tangan dengan menggambar dan mewarnai atau menggunting dan menempel maka guru dapat memilih kegiatan yang di lakukan di dalam kelas.
Namun, guru perlu menyediakan semua peralatan yang di perlukan setiap anak, seperti kertas, gunting, pensil warna atau buku–buku untuk pola yang akan di gunting anak, jumlah peralatan dan bahan di harapkan sesuai dengan jumlah anak sehingga sehingga setiap anak dapat berlatih sendiri.
Metode yang di pergunakan adalah metode kegiatanyang dapat memacu semua kegiatan motorik yang perlu di kembangkan anak seperti untuk kegiatan motorik halus anak dapat di berikan aktifitas menggambar, melipat membentuk, meronce dan sebagainya.
Berikut ini di PAUDpengembangan motorik anak, di mana guru merencanakan bentuk evaluasi untuk pengembangan motorik halus anak. Tujuan kegiatan adalah untuk mengembangkan kemampuan motorik halus anak di PAUD denganmenganyam kertas warna.
Dari kegiatan ini anak berlatih menggerakan pergelangan tangan saat memegang kertas dan juga agar anak dapat menyalurkan perasaannya dan menyiptakan keindahan.
Topik yang di pilih adalah keterampilan menganyam kertas warna / kertas lipat. Kegiatan anak akan di laksanakan di dalam kelas . Guru pun sudah merencanakan langkah kegiatan apa saja yang akan di lakukanya bersm anak-anak di kelas.
1.1.1.Rumusan masalah
Berdasarkan permasalahan yang telah di kemukakan di atas. Masalah penelitian ini dapat di rumuskan “Bagaimana meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui kegiatan menganyam kertas warna di PAUD?”.
1.1.2.Tujuanmasalah
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peningkatan motorik halus anak melalui kegiatan menganyam kertas warna dengan metode observasi di PAUD.
1.2.Manfaatpenelitian
a.Bagi siswa : Siswa mendapatkan pengalaman langsung untuk mengembangkan kreativitas anak dalam kegiatan menganyam kertas warna yang menyenangkan.
b.Bagi guru : Untuk menambah pengetahuan, keterampilan atau kegiatan guru dalam menggunakan metode dan alatpembelajaran yangtepat.
c.Bagi sekolah : Memberikan masukan agar meningkatkan kualitas anak sehat rohani dan jasmani.








BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tinjauanpustaka
2.1.1. Hakekat perkembangan motorik halus
Perkembangan gerak motorik halus adalah meningkatnya pengkoordinasiangerak tubuh yang melibatkan otot dan sarafyangjauh lebih kecil atau detail.Kelompok otot dan sarafinilah yang nantinya mampumengembangkangerak motorik halus seperti meremas kertas, menyobek,menggambar, menempel, dan sebagainya (Hurlock, 1996).
Sedangkanmenurut Nursalam (2005) perkembangan motorik halus adalah “Kemampuan anak untuk mengamatisesuatu dan melakukangerakmelibatkanbagian-bagiantubuhtertentudanotot-otot kecil , memerlukan koordinasi yang cermat serta tidak memerlukan banyak tenaga.” Karakter perkembangan motorik halus menurut Mudjito (2007) keterampilan motorik halus yang paling utama adalah :
a.pada saat anak usia 3 tahun, kemampuan gerak halus anak belum
b.berbedadari kemampuan gerak halus anak bayi.
b. Pada usia 4 tahun , koordinasi motorik halus anak secara subtansi
sudah mengalami kemajuan dan gerakanya sudah lebih cepat, bahkan cenderung sempurna.
c. Pada usia 5 tahun , koordinasi pada motorik anak sudah lebih sempu rna lagi tangan, lengan, dan tubuh bergerak di bawah koordinasimata.
d. Pada akhir masa anak-anak usia 6 tahun ia belajar bagai mana menggunakan jemari dan pergelangan tangannya untuk menggunakan ujungpensil.
Gerakan motorik halus adalah bilagerakan hanya melibatkan bagian tubuh tertentu saja dan di lakukan otot-otot kecil, seperti ke trampilan menggunakan jari jemari tangan dan gerakan pergelangan tangan yang tepat. Gerakan ini membutuhkan koordinasimata dan tangan dan tangan yang cermat.
Gerakan motorik halus yang terlihat saat usia PAUD, antara lain adalah anak mulai bisa menyikat giginya, menyisir, memakai sepatu sendiri, dan sebagainya.Perkembangan motorikmerupakan proses memperoleh keterampilan dan pola gerakan yang dapat di lakukan anak.
Misalnya dalam kemampuan motoric kasar anak belajar menggerakan seluruh atau bagian besar anggota tubuh, sedangkan dalam mempelajari kemampuan motorik halus pada anak belajar ketepatan koordinasi tangan dan mata.Anak juga belajar menggerakan pergelangan tangan agar lentur dan anak dan anak belajar bekreasi,seperti menggunting kertas, menyatukan dua lembar kertas, menganyam kertas, tapi tidak semua anak memiliki kematangan untuk menguasai kemampuan pada tahap yang sama.
Dalammelakukan gerakan motorik halus anak juga memerlukan dukungan keterampilan fisik serta kematangan mental ( Sujino, metode perkembangan fisik ).
2.1.2.Faktor-faktor dan fungsi Motorik Anak
Faktor-faktor yang membantu meningkatkan motoik anak yang
Dapat di lakukan oleh guru :
a.Menyediakan peralatan atau lingkungan yang memungkinkan anak
Melatih keterampilan motoriknya.
b.Setiap anak memiliki jangka waktu sendiri dalam menguasai suatu keterampilan.
c.Aktivitas fisik anak bervariasi yaitu, aktivitas fisik untuk bermain dan bergembira sambil menggerakan anggota tubuh.
Aktivitas fisik anak dapat mencapai kemampuan yang di harapkan sesuai dengan perkembanganya. Fungsi Perkembangan Motorik HalusMenurutMudjito(2007)mencatatbeberapaalasantentangfungsi
Perkembanganmotorik halus yaitu :
a.Melalui keterampilan motorik, anak dapat menghibur dirinya dan
Memperoleh perasaan senang .
b.Melalui keterampilan motorik , anak dapat beranjak dari kondisi helpenness (tidak berdaya) pad bulan-bulan pertama kehidupanya.
c.Melalui keterampilan Motorik , anak dapat menyesuaikan dirinya dengan lingkungan sekolah.
2.2. Karangka pemikiran
2.2.1.Menganyam
Menganyam adalah suatu kegiatan keterampilan yang Bertujuan untuk menghasilkan aneka benda atau barangpakai dan benda seni, yang dilakukan dengan cara saling menyusupkan atau menumpang tindihkan bagian-bagian pita anyaman secara bergantian Menganyam juga dapat diartikan suatu teknik menjalin lungsi dengan pekan.
Lunsi adalah pita atau iratananyaman yang letaknyategak lurus terhadap si penganyam.Pakaan adalah pita /iratan yang di susupkan pada lungsi dan arahannya berlawanaan / melintangterhadap lungsing. Menurut arahan sumbu dan jumlah pitayang di usupkan dapat di bedakan : anyaman dua sumbu, nyaman tiga, dan anyaman empat sumbu . anyaman duasumbu atauanyaman silang memiliki ciri yaitu menampilkan jalinan pita /iratan yang saling tegak lurus atau miring. Misalnya anyaman silang tunggal /enem warek dan anyaman silang ganda /enam kepang.
Adapun kreativitas menganyam di PAUD yang di maksud adalah keterampilan dalam melakukan aktivitas praktek membuat Motif anyaman dasar sederhana, anyaman kombinasi denganmenggunakanbahankertasberwarna,pita,janur,daun pisang, dan lainya .
Dalam penerapannya di perlihatkan bahan dan motif anyaman yang di sesuaikan dengan kondisi setempat dan tingkat kemampuan anak di PAUD .Bahan dan alat untuk kerajinaankertas warna ini yaitu :
a.Kertas warna
Kertas yang di gunakan untuk praktek menganyam di PAUD adalahJenis kertas yang cukup tebal sehingga akan lebih mudah dalam penggunaannya dan biasa menghasilkan bentuk anyaman yang baik.Dan jenis kertastersebut yaitu kertas gambar, kertas manila, kertas buffalo, kertas asturo, kertas berwarna / hias, kertas kalenderdan lainnya juga bisa.
b.Alat
Peralatan untuk menganyam di PAUDyang di gunakan
Yaitu :
1.Gunting di gunakan untuk memotong lembaran kertas yang akan di gunakan untuk membuat bagian-bagian anyaman.
2.Alat ukur yaitu penggaris yang digunakan untuk menentukan ukuran panjang dan lebar sewaktu menyiapkan bagian-bagian anyaman.
3.Lemkertasyaitu alat pengerat atau penempel, yang mana bisa juga di sebut alat pembantuuntuk perekat anyaman.
2.2.2.Manfaatmenganyam
Manfaat menganyam banyak kegunaannya bagi anak-anak yang ada di PAUD , selain sebagai unsur pendidikan juga untuk mengembangkan koordinasi mata dan tangan, antara lain :
a.Anak dapat mengenal kerajinaan tradisional yang di tekuni oleh masyarakat Indonesia.
b.Guna untuk melatih motorik halus anak.
c.Melatih sikap emosi anak.
d.Dapat terbina ekspresinya yang tumbuh dari pribadinya sendiri, bukan pengaruh dari orang lain.
e.Dapat mengungkapkan perasaannya yang selama ini masih mengendap.
f.Dapat membangkitkan minat anak .
g.Dapat membantu tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya.
h.Dapat bermanfaat bagi perkembangan anak.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1.Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk jenis penelitian tindakan kelas atau PTK.Menurut Trianto, M.pd (2011) Penelitian tindakan kelas adalah :
a.Penelitianyangmengikutsertakansecaraaktifparaguru dan dan siswa dalam berbagai tindakan.
b.Kegiatan refleksi( perenungan, pemikiran, evaluasi ) di lakukan berdasarkan pertimbangan rasional ( menggunakan konsep teori ) yang mantap dan validguna melakikan perbaikantind-akan dalam upaya memecahkan masalah yang terjadi .
c. Tindakan perbaikan terhadap situasi dan kondisi pembelajaran di lakukan dengan segera dan di lakukan secara praktis (dapat di lakukan dalam praktik pembelajaran ).PTKYang mana penelitian tindakan kelas ini bertujuanuntuk Meningkatkan keterampilanmotorikhalus anakmelalui menganyamKertaswarna di PAUD .
3.2. Subjek Penelitian
Penelitian ini di lakukan pada siswa kelompokBdiPAUD
yang terdiri dari 20 siswa, yangmanaterdiridaridari9laki-lakidan11 perempuan dan seorangguruyangkompetenmengajarnya dengan metode
3.3. Tempat dan waktu penelitian
Penelitian tindakan kelas(PTK) ini dilaksakan di kelompok siswa PAUD , waktu pelaksanaan semester II pada tahun ajaran 2012/2013.
3.4. Faktor yangdi teliti
Faktor yang di teliti dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini yang di teliti adalah :
a.Anak didik, yaitu kreativitas dan partisipasi anak dalam proses pembelajaran melalui metode kreativitas menganyam kertas warna yang di sesuaikan pada tema saat pembelajaran tersebut.
b. Guru, yaitu kemampuan guru dalam mengembangkan keterampilan menganyam kertas warna pada anak denganpembelajaran yang menyenangkan.
3.5.Rancangan dan pelaksanan tindakan
Rencana dan pelaksanaan dalam penelitian tindakan kelas yang akandi laksanakan yaitu :
a.Persiapan Tindakan
Penelitian tindakan kelas yang di laksanakan merupakan sebuahbuah proses pembelajaran dalam meningkatka partisi dan hasil belajar anak melalui kegiatan kelompok dalm kegiatan metode keterampilan menganyam kertas warna.
Penelitian tindakan kelas yang akan di laksanakan dengan dua siklis, tiap-tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan partisipasi dan kompetensi yang dicapai , berdasarkan perencanaan yang telah di desain sebelumnya .
Untuk mengetahui kompotensi dan hasil dari metode tersebut di lakukan prosedur penilaian serta kemampuan anak dalam berkomunikasi dengan guru selanjutnya didiskusikan dengan guru lain yang mengamati terhadap kegiatan yang di laksanakan untuk ddiskusiksn hasilnya dengan tujuan sebagai perbaikan.
Sedangkan untuk mengetahui partisipasi anak dalam KBM ( Kegiatan Belajar Mengajar) di lakukan pengamatan keterlibatan anak selama proses kegiatan berlangsung di sekolah :
1. Pembuatan lembar instrumen Penelitian.
2. Membuat SKM ( Satuan kegiatan Mingguan )dan RKH
(Rencana Kegiatan Harian) .
3. Mempersiapkan media pembelajaran.
4. Mempersiapkan materi pembelajaran untuk di bagikan pada anak.
5. Membuat Evaluasisiaptahaphasilpenelitian, agar dapat mengetahui hasil dari penelitia tindakan .
6. Mempersiapkan dan menentukan lokasi pembelajaran sesesuai tamapada hari itu.
3.6. Pelaksanaantindakan
Pelaksanan tindakan kelas di lakukan pada saat kegiatan pembelajaran di PAUD dengan melibatkan anak didik secara langsung guna membahas pembelajaran yang sesuai dengan tema tersebut agar anak aktif dalam dalm kegiatan metode keterampilan menganyam kertas warna.
Dengan proses pembelajaran tidak hanya di dalam ruang kelas, namun juga kegiatan di luar yaitu seperti orentasi yang dilaksanakan satu bulan sekali.
3.7. Pengamatan
Dalam tahap ini di lakukan pengamatan terhadap pelaksanakan di kelasDengan menggunakan lembar pengamatan yang telah di siapkan.
3.8.Refleksi
Kegiatan refleksi di awalidengan memeriksa catatan yang di peroleh dari pengamatan penelitian, sehinga dapat mengetahui apakakah metode keterampilan menganyam kertas warna dapat membantu mengembangkan motorikhalus anak .Berdasarkan hasil penelitian inidapat mengetahui titik kelemahan dan kelebihan sehingga dapat menentukan upaya perbaikan pada pada setiap siklus berikutnya . Proses ini akan berlangsung dua siklus sesuai .
3.9.Tahapan siklus
Adapun tahapan siklus dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a.Siklus Satu
Tahapan perencanaan pada siklus I di awali dengan melakukan langka-langkah pembelajaran dengan membuat Recan Kegiatan Harianyang di persiapkan sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung . Pada siklus satu di laksanakan dua kali pertemuan dalam satu minggu.Tahapan dalam pelaksanan dalam siklus satu di laksanakan proses belajar mengajar dengan kegiatan keterampilan menganyam kertas warna. Guru memberikan contoh kepada anak.
Tahapan Obsevasi pada siklus satu di laksanakan dengan menggunakan lembar obsevasi.Tahapan Refleksi pada siklus satu merupakan kegiatan untuk mengemukakan apa yang sudah di lakukan. Kegiatan Mengevaluasi, analisis, penjelasan, penyimpulan dan identifikasitindak lanjut dalam perencanaan siklus selanjutnya. Pada siklus satu anak masih belum menyelesaikan tugas latihan yang di contohkan guru.
b. Siklus dua
Tahapan perencanaan pada siklus II di awali melakukan langkah-langkah pembelajaran dengan membuat rencanaHarian yang di persiapkan sebelun kegiatan pembelajaran berlansung.Pada siklus dua di laksanakan tiga kali pertemuan dalam Rencana kegiatan Harian dan menyiapkan sarana pendukung .
Tahapan pelaksanaan pada siklus dua di laksananakan proses belajar mengajar dengan aspek kegiatan menganyam kertas warna. Guru menujukan peragaan dan mencontohkan cara menganyam agar anak lebih semangat mengikuti kegiatan keterampilan menganyam kertas. Dalam pelaksanaan penelitian di bantu satu orang guru dan satu orang kepala sekolah .
Tahapan obsevasi pada siklus dua dilaksanakan dengan menggunakan lembar obsevasi , tanya jawab kepada anak tentang keterampilan menganyam kertas warna.
Tahap refleksi pada Siklus dua merupakan kegiatan mengevaluasi , analisis, penjelasan, penyimpulan.Perhatian anak tercurah pada pekerjaan keterampilan menganyam kertas warna , anak dapat mengikuti dan bisa menyelesaiakan tugas yang diberikan oleh guru.
c.Siklus tiga
Siklus tiga merupakan pendalaman mareti yang telah di berikan pada tindakan siklus I dan siklus II.Dalam pelaksanaanya siklus III di fokuskan pada aspek ekspresi anak pada kesesuaian kegiatan menganyam kertas warna . Tindakan siklus III merupakan hasil akhirdari peroses pembelajaranpada tindakan I dilaksanakan pada 2 kali pertemuan, tindakan siklus II di laksakan 5 kali putaran dan tindakan siklus III di laksanakan 2 kali pertemuan.
Untuk mengetahui berhasil tidaknya dalam suatu prosses belajar mengajar di lakukan tes praktek .Tes peraktek di lakukan tes praktek di lakukan dengan tujuan untuk mengetahui berhasil tidaknya dalam dalam suatu proses belajar mengajar dilakukan tes praktek.
Tes praktek di lakukan dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan anak dalam menguasai cara menganyamkertas warna. Untuk melihat berhasil atau tidaknya suatu pembelajaran di adakan evaluasi akhir dan dan pencatatan selama proses kegiatan berlangsung. Suatu pembelajaran diadakan evaluasi akhir dan pencatatan selama proses kegiatan berlangsung.
3.10.Instrumen penelitian
Instrumen yang di gunakan dalam penelitian ini terdiri dari hal-hal Sebagai berikut :
a. SKM (Slastuan Kegiatan dan Mingguan) dan RKH ( Rencana Kegiatan Harian) adalah perangkat pembelajaran sebagai pedoman guru dalam mengajar yang memuat kompotensi dasar, indikator pencapaian hasil belajar, Tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran, alat peraga dan penilain.
b. Lembar obsevasi Anak
Lembar observasi ini di gunakan untuk memantau perkembangan motorik halus anak dalam menggunakan metode keterampilan menganyamkertas warna.
c. Pedoman Evaluasi
Pedoman evaluasi guru di susun dan di gunakan oleh guru untuk mengevaluasianak guna mengetahui hasil dari metode yang di laksanakan oleh guru, agar dapat mengetahui perkembangan motorik halus anak selanjutnya.
3.11. Jurnal guru
Jurnal guru di gunakan untuk mengevaluasi metode keterampilan menganyam yang di lakukan oleh guru selama proses pembelajaran berlangsung agar dapat di ketahui hasil yang digunakan di kelas dalam metode keterampilan tersebut.
3.12. Teknik pengumpulan data
Tehnik pengumpulan data yang di lakukan dan di peroleh berupa :
a. Observasi yaitu pengamatan yang bertujuan untuk mendapatkan data tentang suatu masalah, sehingga di peroleh pemahaman atau pembuktian terhadap informasi / keterangan yang di peroleh sebelumnya .
b. Wawancara yaitu metode pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara lisan kepada subyek yang di teliti.
c. Dokumentasi yaitu berupa dokumen-dokumen baik berupa dokumen primer maupun skunder yang menunjang proses pembelajaran.
3.13. Tehnik analisis Data
Tehnik analisis data di susun berdasarkan buku penelitiantindakan kelasyang di susun olehZainal Aqib( 2009: 115) dan Trianto ,M.pd (2011: 71) yaitu data yang di peroleh melalui observasi persiklus selam 2kalipertemuananalisisdalammenentukankelebihanataukelemahantindakan.
Melalui kegiatan refleksi, setiap indicatordi cermati sehingga di peroleh keimpulan untuk program perbaikan pada siklus berikutnya.
Data yang di peroleh melalui lembar kegiatan atau lembar evaluasi yang merupakan hasil komunikasi guru dan anak setiap pertemuan pembelajaran dalam setiap siklus lalu di persentasekan berapa siswa yang dapat aktif dan merespon dalam metode keterampilan menganyam kertas warna sehingga perkembangan motorik halus anak dapat tercapai selama kurang lebih 30 menit.
Dataini untukmengetahui data perkembangan anak secara umum.Sebaiknya untuk mendapatkan data peningkatan kemampuan anak tiap individu, penelitian membuat catatan khusus pencapaian anak setiap siklus, hal ini sesuai dengan satuan kegiatan mingguan (SKM) dan Rencana kegiatan harian (RKH).
Adapun pelaksanaan pembelajaran dalam dalam mengembangkan motorik halus anak dengan metode keterampilan menganyam kertas warna di lakukan berhasil jika pembelajaran itu minimal mencapai 70 % - 80 % yang berarti (berkembang sesuai harapan) dari jumlah Anak yang ada di kelas yang dirumuskan dalam tiap keberhasilan Pembelajaran dengan pedoman penilaian hasil kemampuan anak dalam Persiapan yang di sampaikan oleh guru.
Nilai Rata – ratajumlah ank = Jumlah Nilai Anakx100 %.







BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan diadakannya tugas mata kuliah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini diharapkan mahasiswa dapat menambah wawasan serta sebagai ajang pembelajaran bagi mahasiswa untuk mengembangkan segala potensi dan kemampuannya untuk dapat mengatasi segala masalah yang dihadapi guru serta anak-anak dalam mengembangkan kreativitasnya untuk mengembangkan kemampuan motorik halus di PAUD dengan menganyam kertas warna. Dari kegiatan ini anak berlatih menggerakan pergelangan tangan saat memegang kertas dan juga agar anak dapat menyalurkan perasaannya dan menyiptakan keindahan.
Menganyam adalah suatu kegiatan keterampilan yang Bertujuan untuk menghasilkan aneka benda atau barangpakai dan benda seni, yang dilakukan dengan cara saling menyusupkan atau menumpang tindihkan bagian-bagian pita anyaman secara bergantian

B. Saran
Dengan pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) , yaitu dengan terjun langsung dalam kegiatan pembelajaran dalam mengaplikasikan lmu-ilmu yang sudah didapat untuk
Memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas kegiatan dan hasil belajar mengajar agar lebih baik lagi dan berhasil dengan optimal. Kami berharap kegiatan ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa sebagai peserta peneliti, STIT Insida, guru, anak-anak serta lingkungan sekolah


















DAFTAR PUSTAKA
Berk, Laura E.2007.Developmen through the Lifespan.New York : Paerson
Hurlock B. Elisabeth. 1978. Perkembangan Anak. Jakarta : Erlangga.
Suyadi.1982. Bimbingan konseling untuk PAUD. jogjakarta : Diva pres
Hartati,sofia.2007.Seri panduan pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
Jakarta :Eno Media.
Arikunto,s.,suhardjono, dansupardi. 2006. penelitian tindakan kelas.
jakarta : Bina Aksara.
Hurloock, E.B.,1999. Perkembangan Anak Julid 1 (edisi 6).
Penerbit Erlangga: Jakarta.
Mudjito, A K. 2007. Pedoman Pembelajaran Bidang Pengembangan
Kognitif.Jakarta : Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Diroktorat Pembinaan Taman Kanak – Kanak dan Sekolah Dasar.
Rahmat.2003.”Manfaat permainan bagi kecerdas emosional “.jurnal ilmu pendidikan islam fakultas Tarbiyah UIN sunan kalijag Yogyakarta,Vol.4,No.2.
Trianto ,Mpd.2011.”panduan penelitian tindakan kelas”. Jakarta : Prestasi
Pustaka Karya
Prof.Dr.Hj.Samsunuwiyati mar’at, S.psi “ psikologi perkembangan”.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Dr. Hm. Musfiqom, M. pd “ Pengembangan media dan sumber pembelajaran”.
Surabaya : Prestasi pustaka Publisher
Suyadi, “Bimbingan konseling untuk PAUD”.Jogjakarta : DIVA Press
Munandar, Utami, “Mengembangkan Bakat dan Krativitas Anak Sekolah”.
Jakarta : PT Gramedia 1987
Sudino, Anggani, “Sumber BelajardanAlatPermainan”. Jakarta : Grasindo
2000

No comments:

Post a Comment

© Lia Awaliyah Yulvia | Blogger Template by Enny Law