Saturday 21 March 2015

Metode Dakwah dalam kehidupan remaja


KATA PENGANTAR

 

Segala Puji bagi Allah yang maha pengasih dan maha penyayang yang tidak

pilih kasih dan tidak pilih sayang, pencurahan segala nikmat dan taufiq serta

inayah-Nya penyusun dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Shalawat dan

salam semoga selalu tercurah kepada terkasih Nabi Agung Muhammad SAW

pembawa rahmat bagi umat, shalawat salam juga semoga terlimpah pada para

sahabat, keluarga dan para pengikutnya.

Dalam penyusunan makalah ini disamping atas usaha kemampuan dan

kemauan penyusun juga atas prakarsa dari berbagai pihak baik langsung maupun

tidak langsung yang begitu besar pengorbananya demi terselesainya makalah. Maka

penyusun sampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang tidak dapat penyusun sebutkan satu persatu yang telah membantu terselesaikannya makalah ini.

Dengan segala kerendahan hati dan ucapan syukur, semoga Allah SWT memberikan limpahan rahmat kepada semua pihak yang telah banyak membantu penyusun dengan limpahan kebaikan. Amin.

Pada akhirnya, penyusun sadari betapa banyak kekurangan dalam penyusunan

makalah ini, akan tetapi dengan harapan yang sangat besar semoga karya

sederhana ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca, khususnya

penyusun.

 

 

 

 

 

 

Penyusun,
Lia Awaliyah Yulvia
 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR ISI

 

HALAMAN JUDUL………………………………………………………………..…1

 

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………2

 

DAFTAR ISI………………………………………………………………………..…3

 

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………..…4

 

A. Latar Belakang Masalah……………………………………………………………4

 

B. Rumusan Masalah………………………………………………………………......5

 

C. Tujuan…………………………………………………………………………….…5

 

BAB II   PEMBAHASAN………………………………………………………….....6

 

Kajian Tentang Dakwah Islam……………………………………………………..…..6

 

Pengertian Dakwah……………………………………………………………………..6

 

a. Arti Dakwah Menurut Bahasa (Etimologi)………………………………………......6

 

b. Arti Dakwah Menurut Istilah (Terminologi)………………………………………...6

unsur-unsur dakwah……………………………………………………………….…....7

BAB III  METODE DAKWAH DI KALANGAN REMAJA MASA KINI………..8

a.Tujuan………………………………………………………………………………...8

b.Metode……………………………………………………………………………......8

BAB IV PENUTUP…………………………………………………………….…….10

Kesimpulan……………………………………………………………………….…...10

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….……..11

 

 

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

A.   Latar Belakang Masalah

 

Dakwah merupakan bagian yang sangat penting di dalam Islam, karena berkembang tidaknya ajaran agama Islam dalam kehidupan masyarakat merupakan aktifitas dari berhasil tidaknya dakwah yang dilaksanakan, sebagai ajaran yang menuntut penyampaian dan penyebaran. Setiap muslim senantiasa berada dalam kisaran fungsi dan misi risalah melalui media dakwah, baik ke dalam maupun ke luar lingkungan umat Islam, dengan memperhatikan akidah, akhlak, dan ketentuan lainya yang intinya sesuai dengan konsep Islam ( Saefudin, 1996 : 1 ).

 

Dakwah menurut istilah mengandung beberapa arti yang beragam.

Banyak para ahli ilmu dakwah memberikan definisi menurut versi sudut

pandang yang berbeda. Meskipun demikian akan lebih terasa kalau

semuanya itu saling melengkapi. Untuk lebih jelasnya di bawah ini akan

diuraikan beberapa devinisi dakwah :

 

Amrullah Ahmad berpendapat sebagai berikut :

 

“Dakwah Islam merupakan aktualisasi imani (teologis) yang dimanifestasikan dalam suatu sistem kegiatan manusia beriman

dalam bidang kemasyarakatan yang dilaksanakan secara teratur utuk mempengaruhi cara merasa, berfikir, bersikap, dan bertindak

manusia pada dataran kenyataan indifidual dan sosio cultural dalam mengusahakan terwujudnya ajaran Islam dalam semua segi kehidupan dengan menggunakan cara tersebut ( amrullah, 1984: 2)”

 

Dalam proses dakwah perlu menggunakan metode, namun metode tersebut harus disesuaikan dengan kondisi yang dihadapi. Untuk itu dipertimbangkan metode yang akan digunakan dan cara penerapannya, karena sukses dan tidaknya suatu program dakwah sering dinilai dari segi metode yang dipergunakan. Hal ini disebabkan masalah yang dihadapi oleh dakwah semakin berkembang dan kompleks, sehingga metode yang berhasil di suatu tempat tidak dapat dijadikan tolak ukur daerah lain ( Abdullah, 1993 : 1 ).

 

Secara umum Allah telah memberikan pedoman tentang dasar

metode dakwah, sebagaimana tercantum dalam Al Qur‟an surat An – Nahl

ayat 125 :

Artinya : “ Serulah ( manusia ) kepada jalan Tuhanmu dengan

hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka

dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dia lah

yang lebih mengetahui tentang siapa tersesat dari jalan

Nya dan Dia lah yang lebih mengetahui orang orang

yang mendapat petunjuk “ (Departemen Agama RI, 2005: 282).

 

Berdasarkan firman Allah SWT dalam Al Qur‟an surat An – Nahl ayat 125 maka jelaslah bahwa dakwah Islam tidak mengharuskan secepatnya berhasil dengan satu cara atau metode saja, namun berbagai cara dapat dilakukan sesuai objek dakwah dan kemampuan masing– masing pelaksanaan dakwah atau pimpinan dakwah.

Materi dakwah maupun metodenya yang tidak tepat, sering

memberikan gambaran ( image ) dan persepsi yang keliru tentang Islam.

Demikian pula kesalahpahaman tentang makna dakwah, menyebabkan

kesalahlangkahan dalam operasional dakwah. Sehingga dakwah sering

tidak membawa perubahan apa – apa, padahal tujuan dakwah adalah untuk

mengubah masyarakat sasaran dakwah ke arah kehidupan yang lebih baik

dan lebih sejahtera, lahiriah maupun batiniah ( Hafiduddin, 1998 : 67 ).

 

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, rumusan masalah yang di ajukan

adalah:

1. Bagaimana Metode dakwah dalam kehidupan remaja?

2. Apa tujuan dakwah dalam kehidupan remaja?

 

C. Tujuan

1. Tujuan

Tujuan yang hendak dicapai sebagai berikut :

a. Untuk mengetahui metode dakwah dalam kehidupan remaja

b. Untuk mengetahui tujuan dakwah dalam kehidupan remaja

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

 

Kajian Tentang Dakwah Islam

Pengertian Dakwah

a. Arti Dakwah Menurut Bahasa (Etimologi)

Ditinjau dari segi etimologi, dakwah berasal dari bahasa arab,

terambil dari akar kata da‟a ( دػا ), mempunyai arti seruan, himbauan

atau panggilan (Yunan, 1998 : 199). Dalam kamus Marbawi, dakwah

mempunyai arti seperti دػوة (ajak, mengutuk, menyumpah) دػوة

(dakwah) دػوة (panggilan kenduri, menjemput makan)

b. Arti Dakwah Menurut Istilah (Terminologi)

Dakwah menurut istilah mengandung beberapa arti yang

beraneka ragam. Banyak ahli ilmu dakwah dalam memberikan

pengertian atau definisi terhadap istilah dakwah terdapat beraneka

ragam pendapat. Hal ini tergantung pada sudut pandang mereka di

dalam memberikan pengertian kepada istilah tersebut. Sehingga antara

definisi menurut ahli yang satu dengan lainnya senantiasa teerdapat

perbedaan dan kesamaan.

Untuk lebih jelasnya di bawah ini akan disajikan beberapa definisi dakwah sebagai berikut :

1) Menurut Munir Mulkhan dalam bukunya “Ideologisasi Gerakan

Dakwah” bahwa dakwah adalah usaha-usaha menyerukan dan

menyampaikan kepada perorangan dan seluruh umat manusia

dalam hal konsepsi Islam tentang pandangan dan tujuan hidup

manusia di dunia ini, yang meliputi amar ma‟ruf nahi munkar

dengan berbagai macam cara dan media yang di perbolehkan

akhlaq dan membimbing pengalamanya dalam perikehidupan

bermasyarakat dan perikehidupan bernegara (Mulkhan, 1996 : 52).

2) Muhammad Al-Bayevold dalam bukunya “Islam Agama Dakwah

Bukan Revolusi“ menyatakan bahwa dakwah adalah perubahan

sosial menuju masyarakat idaman, meninggalkan sikap egoistis dan

kecenderungan materialis menuju ke arah kebersamaan dan

kemaslahatan untuk tegaknya nilai-nilai kemanusiaan.

3) Menurut Asmuni Syukir dalam bukunya “Dasar-Dasar Strategi

Dakwah” memberikan pengertian dakwah dari dua segi atau dua

sudut pandang, yakni pengertian dakwah yang bersifat pembinaan

dan pengembangan. Pengertian dakwah yang bersifat pembinaan

adalah suatu usaha mempertahankan, melestarikan dan

menyempurnakan umat manusia yang hidup bahagia di dunia

maupun di akhirat. Sedangkan pengertian dakwah yang bersifat

pengembangan adalah usaha mengajak umat manusia yang belum

beriman kepada Allah SWT, agar mentaati Syariat Islam (memeluk

Islam) supaya nantinya dapat hidup bahagia dan sejahtera di dunia

dan akhirat (Asmuni, 2000: 20 ).

Dari beberapa definisi dakwah di atas dapat disimpulkan bahwa

dakwah adalah usaha untuk mengajak kepada seluruh umat manusia

dengan menyampaikan ajaran Islam agar tercapai perubahan ke arah

yang lebih baik, sehingga ahirnya dapat mencapai kebahagiaan di dunia

maupun akhirat.

Adapun unsur-unsur dakwah adalah sebagai berikut:

a. Da’i

Da‟i atau juru dakwah merupakan poros dari suatu proses

dakwah. Secara etimologi, da‟i berarti penyampai, pengajar dan

peneguh ajaran ke dalam diri mad‟u. Menurut muhammad Al-Ghozali

juru dakwah adalah para penasehat, para pemimpin, dan para pemberi

peringatan yang memberi nasehat dengan baik, mangarang dan

berkhutbah (Syabibi, 2008: 96).

b. Maddatu Al Dakwah (Pesan Illahiyah)

Yaitu ajaran Islam dengan berbagai dimensi dan substansinya,

yang dapat dikutip, dan ditafsirkan dari sumbernya (Al-Quran dan

Hadits) atau dapat pula dikutip dari rumusan yang telah disusun oleh

para ulama atau da‟i. Di dalam dakwah pesan illahiyah dapat disebut

juga sebagai materi dakwah, yaitu pesan-pesan yang harus

disampaikan oleh subyek kepada obyek dakwah (Anshari, 1993: 145).

c. Tariqatu Al Dakwah (Metode)

Adalah cara-cara yang digunakan oleh seorang

mubaligh(komunikator) untuk mencapai tujuan tertentu atas dasar

hikmah dan kasih sayang (Tasmara, 1997: 43).

d. Wasilah (media)

Yaitu sarana yang digunakan dalam berdakwah. Dapat berupa sarana

langsung tatap muka atau sarana bermedia apabila dakwah dilakukan

jarak jauh, seperti telepon, televisi, radio, surat kabar, majalah, dan

sebagainya.

e. Mad’u (yang didakwahi)

Yaitu sasaran dakwah atau peserta dakwah baik perseorangan

maupun kolektif.

f. Atsar (efek)

Adalah suatu efek dari mad‟u setelah didakwahi.

 

BAB III

METODE DAKWAH DI KALANGAN REMAJA MASA KINI

 

            Seperti yang kita ketahui di zaman maju modern saat ini banyak di kalangan sebagian anak remaja pergaulannya kurang baik, entah itu cara bergaul dengan orang tua, teman sebayanya dan lain-lain. Maka dari sinilah saya akan sedikit berbicara tentang sebagian metode dakwah dikalangan anak remaja masa kini, pada dasarnya metode dakwah dikalangan remaja masa kini bertujuan untuk mengajak ke arah yang lebih baik, entah dari sikap dan tingkah lakunya yang terutama dan paling utama kita tujukan dalam mengatasi pergaulan terhadap remaja masa kini.

 

a.     Tujuan

Dalam satu rumusan yang sederhana, dapat dikatakan tujuan dakwah sebagai berikut:

a. Bagi setiap pribadi muslim, dengan melakukan dakwah berarti bertujuan untuk melaksanakan salah satu kewajiban agamanya, yaitu Islam.

b. Tujuan dari pada komunikasi dakwah ini, adalah terjadinya perubahan tingkah laku sikap atau perbuatan yang sesuai dengan risalah Al Quran dan Sunnah .

c. Tujuan dakwah ialah ingin merbah situasi dan bukan sebaliknya, dari situasi jahiliah ke situasi tauhid dari situasi tanpa moral ke situasi ahlakul karimah dan sekular serta serba materialistik ke situasi Islam menuju ridho Allah semata.

 

b.    Metode

Dalam berdakwah dikalangan remaja masa kini alangkah baiknya  mengunakan 5 metode dakwah sebagai berikut:

1.                  Metode Ceramah

Yakni: Suatu cara lesan dalam rangka pengajian dakwah yang dilaksanakan oleh dai kepada mad”u atau dapat dikatakan menyajikan keterangan kepada orang lain agar dapat dimengerti apa yang disajikan, metode ini sebagaimana telah disinggung dalam Al Quran surat An Nahl 125 dengan menggunakan (memberi nasehat yang baik).

2.                  Metode Tanya Jawab

Metode ini biasanya digunakan bersamaan dengan metode lain yaitu metode ceramah juga melengkapi metode di atas dalam rangka mencapai tujuan dakwah, tanya jawab wajar pula digunakan menyelingi pembicaraan-pembicaraan (ceramah) untuk menyemangatkan mad”u. Tanya jawab.

3.                  Metode Pendidikan dan Pengajaran Agama

Pengajaran adalah alat perantara bagi pencapaian tujuan pendidikan, sedang pendidikan merupakan cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan dakwah. Pendidikan agama sebagai metode dakwah pada dasarnya membina (melestarikan) fitrah anak yang dibawa sejak kecil atau sejak lahir, yaitu fitrah beragama (perasaan berTuhan). Karena pendidikan. Islam merpakan proses pengarahan perkembangan kehidupan dan keberagamaan peserta didik ke arah kehidpan Islami.

4.                  Metode Keteladanan

Metode keteladanan atau dikenal dengan istilah “demonstration method” atau “direct method” yakni suatu cara memperlihatkan sikap gerak-gerik, kelakuan, perbuatan dengan harapan orang dapat melihat, menerima, memperhatikan, dan mencontoh. Sehingga dilihat dari sudut dakwah, metode demonstrasi itu sangat menimbulkan kesan yang besar, karena panca inderaa dan bathin sekaligus dapat dipekerjakaan.

5.                  Metode Bil Hal

Dakwah bil hal atau dakwatul hal, adalah cara untuk menanamkan, meresapkan dan mengamalkan ajaran Islam dengan sebenarnya tanpa melalui banyak bicara, untuk pemenuhan kebuutuhan manusia baik duniawi maupun ukhrawi. Karenanya tepat apabila pada era pembangunan dewasa ini, ditetapkan program dakwah bil ha sebagai prioritas dengan tujuan meningkatkan harkat dan martabat umat terutama dari golongan berpenghasilan rendah.

Disamping lima metode di atas yang telah saya sebutkan ada cara2 lain atau strategii berdakwah dikalangan remaja saat ini, dengan kita liat perkembangan zaman pada saat inii kita bisa mengunakan strategi dakwah dikalangan remaja dengan mengunakan media masa atau internet, tulisan-tulisan yang ilmiah setara dengan perkembangan remaja masa kini, dakwah seperti inilah yang sangat praktis, modern, cara penyampaiannya.

            Dengan fasilitas yang sangat canggih inilah kita bisa mendakwai para remaja dengan internet, misalnya: berdakwah di facebook, twwiter, dan lain-lain yang berkaitan dengan internet, cara ini atau metode inilah tidak membutuhkan waktu,tempat tertentu, kita bisa melakukannya kapan pun kita mau, lain halnya dengan dakwah langsung bil lisan yang sangat membutuh kan tempat, waktu, dan kondisi tertentu. Dari cara inilah kita harapkan para remaja masa kini menyukai dan tersentuh hatinya dalam membacanya, dan dapat berubah pergaulannya dengan apa yang kita inginkan, karna seorang pemuda itu adalah cermin maju tidaknya Negara kita yang akan dating semua itu dapat kita lihat dari para pemuda pemudi suatu Negara.

 

BAB IV

PENUTUP

 

Puji syukur panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas taufik dan hidayah-

Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini.

Penyusun sadar bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak

kekurangannya. Maka penyusun mohon kepada pembaca akan kritik dan saran

yang bersifat membangun demi kesempurnaan penyusunan makalah ini.

Penyusun senantiasa berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat

khususnya bagi penyusun sendiri dan bagi pembaca pada umuumnya. Semoga

Allah selalu melimpahkan karunianya dan meridhoi amal perbuatan hamba-

Nya.

 

 

Kesimpulan

Tujuan dari pada komunikasi dakwah ini, adalah terjadinya

perubahan tingkah laku sikap atau perbuatan yang sesuai dengan

risalah Al Quran dan Sunnah.

Tujuan dakwah ialah ingin merbah situasi dan bukan sebaliknya,

dari situasi jahiliah ke situasi tauhid dari situasi tanpa moral ke

situasi ahlakul karimah dan sekular serta serba materialistik ki

situasi Islam menuju ridho Allah semata.

 

Metode yang digunakan dalam mengantisipasi kenakalan

remaja adalah

a.       Metode Ceramah

b.      Metode Tanya Jawab

c.       Metode Pendidikan dan Pengajaran Agama

d.      Metode Keteladanan

e.      Metode Bil Hal

Metode ceramah diterapkan untuk menyampaikan ajaran-ajaran Islamyang berkaitan dengan pengetahuan keagamaan.Dakwah bil hal atau dakwatul hal, adalah cara untuk menanamkan, meresapkan dan mengamalkan ajaran Islam dengan sebenarnya tanpa melalui banyak bicara, untuk pemenuhan kebuutuhan manusia baik duniawi maupun ukhrawi

 

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Dzikron. 1993. Filosof Dakwah, Semarang : Fakultas Dakwah IAIN

Walisongo.

Ahmad, Amrullah. 1984. Dakwah Islam dan Perubahan Sosial, Yogyakarta :

PLP2M.

Arifin, 1997. Psikologi Dakwah, Jakarta: Bulan Bintang.

Anshari, Endang, 1976. Pokok-Pokok Pikiran Tentang Islam, Jakarta : Usaha

Interpriso.

Anshari, Hafi, 1993. Pemahaman dan pengamalan dakwah (pedoman untuk

mjahid dakwah), surabaya: Al Ikhlas.

Anwar, Masy’ari, H. 1993. Butir-Butir Problematika Dakwah Islamiah, Surabaya:

Bina Ilmu.

No comments:

Post a Comment

© Lia Awaliyah Yulvia | Blogger Template by Enny Law